Tangis Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Pecah Saat Penyerahan Donasi Konser Salam Satu Jiwa

SUARA3NEWS, Kota Malang – Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan berkumpul dalam kegiatan penyerahan donasi konser amal salam satu jiwa yang diselenggarakan oleh Sekber Arema di kampus Unisma Malang pada, Minggu (5/3/2023).
Sekber Arema bekerja sama dengan Rumah Sedekah NU untuk menyerahkan donasi secara langsung kepada ahli waris korban meninggal dunia sebanyak 135 orang, serta korban luka parah atau cacat sebanyak 20 orang dengan total nilai yang terkumpul sebesar 1,45 miliar rupiah.
Donasi yang terkumpul tersebut hasil dari konser amal yang diselenggarakan di Jakarta awal januari 2023 yang lalu dan didukung oleh musisi ibu kota seperti, Band Zamrud, Gigi, dan banyak musisi lainnya.
Tampak hadir dalam kegiatan ini, Rektor Universitas Islam Malang (Unisma) Prof. Dr. Maskuri Msi, Inisiator Rumah Sedekah NU Gus Shodik, Anto Baret, serta penasehat hukum korban yang dipimpin Djoko Tritjahjana SE, SH, MH.
Dalam sambutannya Prof. Dr. Maskuri. Msi mengatakan bahwa kampus yang dipimpinnya akan memberikan beasiswa kepada putra-putri korban tragedi kanjuruhan.
“Sebagai bagian dari arek malang, saya mendukung kegiatan postif sekber arema, dan silahkan menggunakan gedung bundar dengan kapasitas 7000 orang untuk aktivitas sekber,” ujar rektor Unisma.
Sebelum penyerahan donasi, doa untuk mengenang korban tragedi kanjuruhan membuat tangis keluarga korban pecah. Kesedihan dan keharuan tampak pada wajah keluarga korban yang tak kuaaa menahan air mata. Kesedihan semakin dirasakan seluruh korban tragedi kanjuruhan ketika perwakilan korban maju untuk menerima donasi.
Eka Wulandari asal Singosari mewakili keluarga korban meninggal dunia, Dian Puspita yang masih memakai kruk alat bantu berjalan dan seorang korban cacat asal sidoarjo yang harus menggunakan kursi roda menerima secara simbolis hasil donasi konser salam satu jiwa.
Anto Baret inisiator Sekber Arema dan Konser Salam Satu Jiwa dalam sambutannya mengajak seluruh keluarga korban tragedi kanjuruhan supaya mempererat tali persaudaraan.
Ditambahkan olehnya bahwa dirinya mempunyai tanggung jawab moral untuk secepatnya membagi donasi hasil dari konser salam satu jiwa kepada yang berhak menerima.
“Insya Allah, walaupun tidak seberapa donasi ini, tapi dapat mempersatukan dan lebih mempererat tali persaudaraan kita. Sebenarnya donasi ini sudah ada sejak 1 bulan yang lalu, namun karena birokrasi dan bagaimana sekber merancang kegiatan ini sehingga dapat terselenggara dengan baik dan terbuka serta dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Anto Baret.
Anto Baret juga mengajak bahwa sudah sewajarnya jika harus memperjuangkan nilai-nilai keadilan bagi korban tragedi kanjuruhan.
“Jangan sampai kepercayaan kita terhadap hukum di negeri ini dikhianati, dan jangan sampai kesabaran kita dilukai. Kita semua harus yakin bahwa kebenaran dan keadilan harus ditegakkan,” pungkasnya.
Acara ditutup dengan pembagian donasi yang dilakukan oleh sekber arema dan rumah sedekah NU dengan mekanisme untuk korban meninggal dunia mendapatkan 10 juta rupiah, sedangkan untuk korban cacat dan luka berat mendapatkan 5 juta rupiah. (red).