Anto Baret Luncurkan Album "Sketsa Jalanan", Siap Gelar Konser di Kota Malang
SUARA3NEWS, Kota Malang – Seniman jalanan legendaris dan pendiri Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ), Anto Baret, kembali hadir dengan gebrakan baru. Melalui album bertajuk Sketsa Jalanan, ia menyuarakan kegelisahan sosial, semangat perdamaian, dan kecintaannya pada tanah air lewat sembilan lagu dengan nuansa rock, ballad, hingga reggae.
Dalam kunjungannya ke Law Office JK. Tritjahjana di Kompleks Ruko WR Supratman C1/K2, Rampal Celaket, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Kamis (23/5/2025), Anto Baret menegaskan bahwa album ini lahir dari perjalanan, pertemuan, dan kepekaan terhadap kehidupan di jalanan.
“Kita dipertemukan untuk berkarya dan akhirnya berkarya, enggak ada rencana, jadi begitu saja. Inspirasinya banyak dari jalanan. Dari situ lahirlah lagu-lagu yang bercerita tentang kehidupan, ketimpangan, persaudaraan, dan cinta tanah air,” ungkap Anto.
Album Sketsa Jalanan berisi sembilan lagu, sebagian besar merupakan karya baru yang belum pernah dirilis sebelumnya. Salah satu lagu andalan yang turut dimasukkan adalah “Kabar Damai,” yang selama ini hanya dinyanyikan secara langsung dan belum pernah masuk dalam album.
“Lagu-lagu dalam album ini adalah refleksi kehidupan sosial, dari sudut pandang para pelaku jalanan. Saya coba menyatukan cerita mereka dalam harmoni musik,” jelasnya.
Anto Baret, yang dikenal dengan sikap kritis namun penuh cinta terhadap rakyat kecil, menekankan pentingnya berkarya bagi para musisi muda, terutama di Kota Malang. Ia menyatakan bahwa nama besar bukanlah tujuan utama, melainkan karya nyata yang mampu menginspirasi dan menyuarakan suara masyarakat.
“Nama itu kosong, karya itu nyata. Kalau enggak ada karya, nama itu enggak ada artinya. Maka dari itu, ayo kita terus berkarya,” tegasnya.
Setelah sukses menggelar konser di Bulungan dan Coban Kethak, Kabupaten Malang, Anto Baret kini berencana menggelar konser di Kota Malang pada Juli 2025. Lokasi masih dalam penjajakan, namun ia berharap konser ini bisa menjadi ruang perjumpaan antara musik, masyarakat, dan pergerakan sosial.
“Mudah-mudahan segera dapat tempat yang cocok di Kota Malang. Konser ini bukan sekadar hiburan, tapi juga ruang untuk menyuarakan hal-hal yang jarang terdengar dari pinggir jalan,” imbuhnya.
Menutup perbincangan, Anto menyampaikan pesan harapannya kepada generasi muda agar terus menciptakan harmoni, baik dalam musik maupun kehidupan.
“Lewat musik, kita bisa menciptakan harmoni. Dalam hidup, kita juga harus bisa berharmoni dan menyuarakan kejadian-kejadian yang ada di sekitar kita. Itu yang saya harapkan dari anak-anak muda sekarang,” pungkasnya. (red)
