Konser Sketsa Jalanan Anto Baret: Ketika Musik Menjadi Media Kesadaran Sosial

Jul 28, 2025 - 12:20
 0
Konser Sketsa Jalanan Anto Baret: Ketika Musik Menjadi Media Kesadaran Sosial
Antusiasme penonton penuhi Gedung Kesenian Gajayana semalam, saksikan konser

SUARA3NEWS, KOTA MALANG – Suasana Gedung Kesenian Gajayana, Sabtu malam (26/7/2025), dipenuhi semangat solidaritas dan perlawanan budaya. Konser bertajuk Sambang Sambung Sketsa Jalanan sukses digelar dengan menghadirkan musisi jalanan legendaris Anto Baret, dalam rangka peluncuran album terbarunya, Sketsa Jalanan.

Konser ini bukan hanya pertunjukan musik biasa. Ia menjadi ruang temu karya, komunitas, dan kesadaran sosial yang tumbuh dari jalanan. Dengan kapasitas penuh hingga 500 kursi, penonton dari berbagai usia dan latar belakang memadati gedung. Mulai dari aktivis, seniman, pelajar, hingga keluarga datang menyaksikan langsung penampilan musisi yang dikenal konsisten menyuarakan keresahan rakyat kecil.

Album Sketsa Jalanan menjadi pusat perhatian dalam konser ini. Seluruh lagu yang dibawakan malam itu berasal dari album tersebut, termasuk “Ayah Ibu”, “Lelaki Malam”, “Sketsa Jalanan”, dan “Arwah”. Lirik-lirik yang kuat, sarat kritik sosial, dibalut dalam musik ballad-rock, menciptakan atmosfer emosional dan menggugah kesadaran kolektif penonton.

Anto Baret, yang memiliki nama asli Anto S. Trisno, tampil penuh penghayatan. Dalam konser ini, ia berkolaborasi dengan sejumlah musisi ternama seperti Toto Tewel, Tege Dreads, Mike dan Bob Marjinal, serta Yose Kristian, yang turut memperkuat pesan dari karya-karya jalanan tersebut.

Penampilan Anto Baret bersama Marjinal.

“Konser ini bukan tentang saya, tapi tentang kita. Tentang suara-suara yang jarang didengar, tentang mereka yang tetap hidup walau sering dilupakan,” ucap Anto Baret dari atas panggung.

Dalam salah satu momen emosional, Anto juga menyampaikan terima kasih kepada istri dan para sahabat yang selalu mendukung perjalanan hidup dan karyanya. “Saya akan mengabdikan usia saya dalam berkarya,” katanya disambut tepuk tangan panjang.

Konser ini juga menjadi ajang reuni bagi komunitas dan para pendukung Anto Baret. Banyak penonton mengaku mengenal Anto sejak awal kiprahnya di jalanan. Suasana kekeluargaan, solidaritas, dan semangat kolektif terasa begitu kuat sepanjang acara.

Tak hanya menyajikan musik, konser ini juga menyuarakan pentingnya ruang kultural sebagai media perjuangan dan ekspresi alternatif di tengah arus industri musik yang kian seragam. Sambang Sambung Sketsa Jalanan menjadi bagian dari tur nasional album Sketsa Jalanan, setelah sebelumnya digelar di Jakarta dan Kasembon.

Dengan suksesnya konser di Malang ini, Anto Baret kembali menegaskan bahwa musik jalanan bukan sekadar hiburan, melainkan panggilan jiwa dan senjata perjuangan.