Memasyarakatkan Nahdlatul Ulama’, MWC NU Kedungkandang Gelar Ngaji Kebangsaan dan Ke NUan dalam Tajuk Lailatul Ijtima’.

SUARA3NEWS, Kota Malang - Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama’ (MWC NU) Kedungkandang menggelar Ngaji Kebangsaan dan KeNUan yang dikemas dengan nama Lilatul Ijtima’ pada hari Minggu (19/05/2024) yang bertempat di Masjid Al Falah Kelurahan Tlogowaru, Kota Malang.
Ratusan orang memenuhi halaman Masjid Al Falah yang berasal dari masyarakat umum dan anggota Badan Otonom (Banom) NU se-MWCNU Kedungkandang seperti Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama’ (IPPNU), Muslimat NU, Fatayat NU, Gerakan Pemuda (GP) Anshor, dan Barisan Anshor Serbaguna (BANSER).
Nampak beberapa tokoh hadir dalam kesempatan kali ini antara lain perwakilan dari Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama’ (PCNU) Kota Malang, Ustadz Harun Rosyidi, S.Ag (Ketua Tanfidziyah MWCNU Kedungkandang), KH. Nurhadi Muhammad (Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Muttaqin Al Barokah Tlogowaru), KH. Abdul Aziz Ilyas, Perwakilan Kecamatan Kedungkandang, Perwakilan Kelurahan Tlogowaru, dan seluruh pimpinan Banom dan lembaga NU.
Adapun rangkaian kegiatan dari Lailatul Ijtima’ ini diawali dengan kegiatan Khotmil Qur’an sejak pagi hingga siang menjelang sholat dzuhur. Kemudian setelah sholat isya’ dilanjutkan oleh Pembacaan Sholawat, beberapa sambutan, pembacaan Tawasul yang dipandu oleh KH. Nurhadi Muhammad, pembacaan Qiro’atil Qur’an oleh Ustadz Wildan Habibi, dan ditutup dengan Maulidzah Hasanah yang disampaikan oleh KH. Abdul Aziz Ilyas.
Ketua Tanfidziyah MWCNU Kedungkandang, Ustadz Harun Rosyidi, S.Ag. mengungkapkan bahwa kegiatan Lilatul Ijtima’ merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh MWCNU Kedungkandang. Beliau juga menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan satu rangkaian penuh dalam satu hari.
“Malam ini adalah kegiatan rutin yang dinamakan Lailatul Ijtima’ MWC dan ranting NU Se-Kecamatan Kedungkandang, yang bersamaan dengan momentum halal bi halal. Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap satu bulan sekali dari masjid ke masjid atau dari ranting ke ranting. Untuk rangkaian mulai dari pagi ada Khotmil Qur’an, untuk beberapa momen tertentu ada juga Bahtsul Masail yang diselenggarakan oleh Lembaga Bahtsul Masail dan ada pengobatan gratis,” ujar pria yang akrab disapa Abah Rosyidi.
Abah rosyidi juga menjelaskan adanya kegiatan Lilatul Ijtima’ ini bukan semata-mata program kerja akan tetapi juga sebagai pesan agar NU menyatu dengan umat sehingga kebermanfaatan dari adanya organisasi NU dapat dirasakan oleh masyarakat.
“Ini memang bagian dari program ya, sejatinya agar NU itu benar-benar menyatu dengan umat kemudian manfaatnya dirasakan oleh umat. Ketika ada bahtsul masail sehingga permasalahan-persalahan muncul dan membutuhkan kepastian hukum akan terjawab oleh NU, sama halnya dengan adanya program kesehatan gratis semua masyarakat juga dapat mendapatkan pelayanan nya dan tidak harus NU,” tutur Abah Rosyidi.
Abah Rosyidi berpesan agar masyarakat untuk sama-sama menjaga NU, pihaknya berpendapat bahwa NU adalah bagian dari Indonesia sehingga dukungan dan keguyuban masyarakat yang berkhidmat di NU dapat menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.