Partai Golkar dan PDI Perjuangan Kota Malang Siap dengan Sistem Pemilu Proposional Tertutup Maupun Terbuka

Apr 17, 2023 - 16:40
 0
Partai Golkar dan PDI Perjuangan Kota Malang Siap dengan Sistem Pemilu Proposional Tertutup Maupun Terbuka
Sofyan Edi Jarwoko, Ketua DPD Partai Golkar Kota Malang (kiri), dan I Made Rian Diana Kartika, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang (kanan) jadi narasumber diskusi bersama Ngalam Media Centre, Minggu (16/4/2023)

SUARA3NEWS, Kota Malang – Sebagai peserta Pemilu, partai-partai politik saat ini sedang bersiap untuk menentukan calon-calon legislatif yang akan maju pada kontestasi Pemilu 2024.

Namun kesiapan partai politik terhadap pemilu pada bulan februari 2024 mendatang akan dipengaruhi oleh putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Saat ini MK sedang bersidang secara marathon terkait uji materi gugatan pemilu proposional terbuka dengan nomor perkara 114/PPU-XX/2022.

Dalam diskusi yang digelar oleh Ngalam Media Centre di Hotel Mercure pada Minggu, (16/4/2023), Ketua DPD Partai Golkar dan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang menyatakan siap dengan apapun keputusan hakim-hakim Mahkamah Konstitusi.

Ketua DPD Partai Golkar Kota Malang, Ir. Sofyan Edi Jarwoko mengatakan bahwa dari tahun ke tahun kualitas demokrasi di Kota Malang telah mengalami peningkatan.

“Menurut pengalaman saya sejak pemilu 1997 hingga saat ini, ada peningkatan persentase kualitas demokrasi. Pemilih sudah semakin rasional, walaupun memang masih ada yang memilih dengan cara pandang tradisional,” ujar Bung Edi sapaan akrab Ketua DPD Partai Golkar Kota Malang.

Ditanya bagaimana dengan kesiapan Partai Golkar, Bung Edi menyatakan siap atas putusan apapun dari Mahkamah Konstitusi.

“Kami adalah partai yang mempunyai pengalaman cukup panjang, dengan sistem apapun partai Golkar mampu menghadapi tantangan demokrasi,” ujarnya.

“Jika alat ukurnya adalah proposional tertutup, maka secara kasat mata partai yang paling dikenal masyarakat yang diuntungkan. Dalam hal ini adalah PDI Perjuangan, walaupun yang populer kedua adalah Golkar,” ungkapnya.

Namun dalam sikap politik, bagi Golkar keutuhan NKRI adalah yang utama. Partai Golkar menurut Bung Edi mengedepankan sikap mewadahi partai-partai baru yang juga akan bertarung di Pemilu 2024 mendatang.

“Faktanya adalah memang ada juga kekuatan partai-partai yang lebih didominasi oleh para calegnya. Apalagi partai baru yang belum dikenal, maka peran para caleg sangat mendominasi. Inilah juga alasan beberapa partai menolak sistem pemilu proposional tertutup,” jelas Bung Edi yang juga sebagai Wakil Wali Kota Malang.

Berbeda dengan Sofyan Edi Jarwoko, I Made Rian Diana Kartika selaku Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Kota Malang secara tegas menyatakan mendukung sistem pemilu proposional tertutup.

“Sistem tertutup akan mengembalikan roh pemilu. Bahwa peserta pemilu adalah partai politik. Artinya ada tanggung jawab partai politik,” kata Made.

Made mengatakan bahwa dari 12 anggota DPRD Kota Malang dari PDI Perjuangan, 10 merupakan kader murni yang 2 lainnya adalah rekruitmen dari eksternal.

“Artinya bahwa partai kader inilah yang lebih mendominasi daripada rekruitmen dari eksternal,”tambahnya.

Made menyebut bahwa partainya siap dalam sistem pemilu apapun, karena dalam internal partai telah ditentukan cara rekruitmen

“Dalam peraturan partai, ada model penyusunan calon legislatif. Bagi kader tidak boleh di nomor duakan. Pasti nomor urut partai antara 1 sampai 5 dari internal kader partai,” jelas Made.

Made menekankan bahwa saat ini yang terjadi adalah politik liberal dan transaksional.

“Bisa kita bayangkan bahwa ada kader yang setiap hari memikirkan partai dan selalu rapat-rapat partai akan kalah dengan pendatang baru yang punya modal duit dan jaringan yang tidak jelas,” pungkasnya.