PJ Wali Kota Harapkan Optimalisasi Bantuan CSR Untuk Kembangkan Batik Brugge dan Program Digitalisasi Sekolah

Jul 22, 2024 - 16:35
 0
PJ Wali Kota Harapkan Optimalisasi Bantuan CSR Untuk Kembangkan Batik Brugge dan Program Digitalisasi Sekolah
Pj Wali Kota Malang saat menerima bantuan CSR dari PT. PLN

SUARA3NEWS, Kota Malang - Penjabat (PJ) Wali Kota Malang,  Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM sampaikan harapannya untuk mengoptimalisasikan pengembangan muatan lokal batik brugge dan penggunaan teknologi Informasi dan komunikasi (TIK) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tunjungsekar 1 Malang.

Hal tersebut disampaikan pada saat agenda serah terima bantuan yang diberikan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT PLN (Persero) Tahun 2024. bantuan tersebut diberikan kepada SDN Tunjungsekar 1  Sebagai bentuk dukungan PT. PLN (Persero) atas konsistensi pengembangan batik dan transformasi pendidikan melalui program digitalisasi sekolah.

“Kebetulan SDN Tunjungsekar 1 ini konsisten dalam mengembangkan batik yang dinamai brugge, dan ini merupakan beberapa hal yang diperlukan. Apalagi dengan adanya kerja sama ini tentu memang ada sarana dan prasarana terkait untuk menunjang sekolah digital,” harap Wahyu Hidayat. 

Bantuan senilai Rp287.331.500,- tersebut secara simbolis diserahkan Manager UPP JBTB 2 PT PLN Persero, David Eko Prasetyo kepada PJ Wali Kota Malang yang kemudian diserahkan kepada Kepala SDN Tunjungsekar 1, Budi Hartono saat apel pagi di halaman Balai Kota Malang, Senin (22/7/2024). Adapun bantuan yang disalurkan tersebut nantinya berupa 20 unit komputer all in one, 1 server, 3 printer, 2 LCD proyektor, 1 UPS, alat membatik, bahan membatik, pelatihan sekolah digital dan pelatihan membatik. 

Wahyu Hidayat juga mengungkapkan bantuan dari PT PLN ini merupakan program tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) terkait dengan program Pendidikan Desa Berdaya PLN. Bantuan ini diberikan untuk pengembangan sekolah digital dan pengembangan batik brugge di SDN Tunjungsekar 1 Kota Malang.

Sementara itu, Kepala SDN Tunjungsekar 1, Budi Hartono mengatakan bahwa membatik menjadi muatan lokal di sekolahnya. Batik buatan siswa SD Tunjungsekar 1 ini sudah diikutkan di berbagai pameran, baik di tingkat lokal maupun di tingkat Asia Tenggara.

Budi Hartono juga menyampaikan bahwa batik di SDN Tunjungsekar 1 sendiri sudah diwujudkan dalam berbagai karya, mulai seragam ekstrakurikuler batik karya siswa, busana batik untuk fashion show, serta brand batik brugge yang saat ini sudah menjadi ikon.

 "Dengan membiasakan anak-anak membatik mulai kelas satu sampai kelas enam, selain mengangkat kearifan lokal, saya berharap ini juga akan semakin menumbuhkan kecintaan terhadap seni budaya sendiri, serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan sejak dini," pungkas Budi Hartono.